Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Masjid ke Masjid: Ruh Kekuatan Umat Islam

 



Masjid menjadi pusat peradaban umat Islam. Bahkan Rasulullah SAW menjadikan masjid Quba, masjid pertama yang dibangun pada 8 Rabiul Awal 1 Hijriyah. Letak masjid ini berada 5 KM dari masjid Nabawi sebelah tenggara kota Madinah sebagai ruh kekuatan untuk konsolidasi umat, perwujudan momentum historical bagi peradaban muslim.

Lebih historis lagi, perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW dari masjidil Harom ke masjidil Aqsa, sebagai peristiwa bersejarah. Sekali lagi, masjid sebagai titik sentra perjuangan umat yang sangat fundamental. Secara totalitas, aktivitasnya selalu berawal dari masjid ke masjid. Menorehkan hikmah mendalam untuk pengembangan keislaman.

Sebagaimana halnya rombongan besan, yang nota bene jemaah masjid Al Inabah Kalenderwak Karangsari Cikarang Timur Kabupaten Bekasi saat silaturahmi ke Kuningan, shalat Subuh di masjid Al Istiqomah depan pasar Cilimus Kuningan, seperti diinformasikan Azis Abdul Karim pada 03 November 2024. Masya Allah luar biasa, Allah SWT mendekatkan hati umat Islam di manapun, kapanpun, dalam kondisi apapun selalu terpaut dengan masjid. Sungguh beruntung bagi insan yang selalu memakmurkan masjid secara istiqomah.

Dalam konteks lain, masjid wujud kekuatan iman seorang muslim. Sangat relevan yang dijelaskan Allah SWT: "Sesungguhnya yang pantas memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."(QS. Attaubah [9:18]). Ayat Alquran ini memberi energi spiritual dan kekuatan batin umat Islam untuk selalu memakmurkan masjid, dengan shalat berjemaah, mengkaji ayat-ayat Allah SWT menuju peradaban Islami. Di sinilah letaknya kekuatan muslim, selalu berjemaah dalam meraih taufik dan hidayah Allah SWT.

Sebagai bahan refleksi, terdapat beberapa hikmah saat umat Islam menjadikan masjid sebagai kekuatan tonggak peradaban:

Pertama, bahwa masjid sebagai media berkumpulnya umat Islam untuk mengabdi kepada Allah SWT, terutama saat mengisi dalam kajian keislaman. Dengan masjid lah, wahana strategik mempersatukan umat. Menyatukan dari berbagai perbedaan mazhab, duduk bersama walaupun berbeda pilihan politik, kendati berbeda ras dan suku bangsa, selalu memprioritaskan persatuan dan kesatuan. Semuanya bersinergi, duduk bersimpuh membumikan zikrullah menuju Ridho Allah SWT.

Kedua, masjid sebagai tempat suci untuk menggapai keutamaan ibadah. Sangat indah, ketika teringat ibadah di masjidil Harom dan masjid Nabawi. Jutaan umat Islam dari penjuru dunia bergerak bersama memenuhi undangan Allah SWT. Bahkan, lebih luar biasa lagi untuk meraih shap terdepan saat Shalat Subuh, mulai jam 2 malam sudah berangkat menuju masjid. Sungguh dahsyat, magnet ibadah di masjid Haromain sebagai momen menggapai keutamaan Allah SWT. Layaklah bila kita berujar:"jadikanlah masjid/musholla dekat rumahmu, laksana masjid Al Harom atau Nabawi. Sebagai ikhtiar membangun kekuatan untuk konsisten shalat berjemaah di masjid.

Ketiga, lazimnya masjid sebagai tempat primadona untuk menyolatkan jenazah. Beruntung saat kita meninggal dunia, dishalatkan di masjid. Puluhan bahkan ratusan jemaah mendoakan jenazah untuk meraih rahmat dan magfirahNya. Teringat sekali, saat shalat fardhu di Harom dan Nabawi hampir setiap waktu selalu diselenggarakan shalat jenazah gaib. Sungguh luar biasa, eksistensi masjid sebagai sentra pengembangan masyarakat Islami baik ibadah mahdhah maupun ghair mahdhah.

Lengkap sudah, masjid sebagai episentrum umat Islam menjadi ruh kekuatan umat untuk shalat berjemaah sekaligus memakmurkannya. Menguatkan hasanah kajian keislaman secara terprogram, menjadikan umat Islam berkualitas iman, ilmu dan amal. Semuanya berawal dari memakmurkan masjid. Wallahu 'Alam.

Pasca Subuh, 03 November 2024/01 Jumadil Awal 1446 H.

Wahyudin,NS. Jemaah Masjid Al Inabah Kalenderwak.


1 komentar untuk "Dari Masjid ke Masjid: Ruh Kekuatan Umat Islam"