Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menatap Wajah Diri: Refleksi Tahun Baru Hijriyah

 



                                                                Selalu ada Sinar Harapan

Menatap wajah diri ke depan lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok tambah berkualitas dari pada hari ini. Menjadikan insan beruntung sepanjang masa”.

 

Pergantian waktu menjadi sunnatullah, pasti terjadi sepanjang masa. Pergerakan dari tahun ke tahun terus bergulir dengan cepat. Menjadikan kehidupan kian dinamis. Ada dinamika dirasakan, sehingga setiap saat terdapat pergantian tahun terjadi proses edukasi menyisakan metakognitif penuh makna. Pergantian tahun baru Hijriyah dari 1445 Hijriyah menapaki 1446 Hijriyah mengalirkan pengalaman tak ternilai harganya.

 

Secara historis, penentuan 01 Muharram sebagai awal bulan Hijriyah ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab RA dikenal sebagai pemimpin inovatif, atas usulan Ali bin Abi Thalib. Umar memberlakukan kalender Hijriyah pada tahun ke-16 usai hijriah. Saat itu Umar pasca dua tahun diangkat sebagai khalifah. Secara historical sangat kuat, penetapan bulan pertama hijriyah tersebut. Bahkan sebagai awal kebangkitan spirit dalam mengembangkan dan menyiarkan agama Islam.

 

Minimal ada beberapa edukasi berharga saat datangnya pergantian tahun hijriyah, sehingga ada perubahan bermakna dari tahun ke tahun:

Pertama, menguatkan rasa syukur dengan dipanjangkan umur oleh Allah SWT. Usia yang panjang menjadi karunia terindah, karena kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan kehidupan masa akan datang. Momen beribadah terbuka luas, sehingga harapannya untuk masa akan datang lebih berkualitas ibadahnya.

 

Kedua, membuka harapan lebih baik untuk masa akan datang. Rasa optimisme harus terpatri pada jiwa, yang dipancarkan pada diamika kehidupan lebih variatif. Sehingga hidup ini lebih bermakna. Lebih bermanfaat untuk setiap insan, menerbitkan legacy dan harapan monumental segala karya terbaik akan dicatat dengan tinta emas. Menjadi branding pribadi, khalayak selalu teringat akan value kebaikannya sepanjang masa.

 

Ketiga, menguatkan porsi membuka jalan dan menunjukkan kebaikan sehingga akan dicatat menjadi insan terbaik. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan: “Barangsiapa menunjukkan (manusia) kepada kebaikan, makai ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya”. (HR. Muslim). Menyiapkan koridor kebaikan dan menunjukkan jalan kemaslahatan, suatu aset berharga menjadikan hidup lebih berkualitas. Berharap ridho Allah akan didapatkan.

 

Tahun baru hijriyah, momentum membuka wajah cerah hari ini dan masa yang akan datang. Mengukir kebaikan setiap saat. Sehingga kita berharap, saat kembali kepada Rabbul Izzati ada dalam kondisi muslim, mu’min, dan muhsin. Aamiin.

 

Di bawah langit 01 Muharram 1446 H/07 Juli 2024 M.

Mualaf Literasi


1 komentar untuk "Menatap Wajah Diri: Refleksi Tahun Baru Hijriyah"

  1. Terima kasih sahabat literasi terus menguatkan karya sederhana saya. Yu kita berkarya menjadi legacy dari masa ke masa.

    BalasHapus