Isra Mi’raj Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah SAW: Penguatan Kualitas Iman, Ilmu, dan Amaliah
Wahyudin
Pengawas PAI
Pada
Rabu, 26 Rajab 1445 Hijriyah/07 Februari 2024 menjadi momentum penting, saat
Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Stakeholders SDN Telaga Asih 04
Cikarang Barat Kabupaten Bekasi berkolaborasi menyelenggarakan Peringatan Isra
Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Adapun tema yang diusung saat PHBI ini:”Membangun
Generasi Islam Berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW”. Rangkaian
tema yang substantif, sangat relevan dengan Firman Allah SWT: “Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang
yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah” (QS. Al Ahzab [33]: 21).
Kegiatan
penuh makna ini menampilkan kompetensi peserta didik diantaranya; Pidato, Tahfiz
Juz ke-30, Menari Syair Arab, Shalawat Kolosal, Qiroatul Qur’an, Pembacaan Doa Shalat
Dhuha dan Tahajud, serta penampilan lainnya. Lebih esensi diungkapkan Drs. Adang
Ayatulloh selaku Guru Pendidikan Agama Islam, kreativitas ini sebagai indikator
bahwa peserta didik dengan pola pembiasaan praktik ibadah di sekolah dan di
rumah menjadi hal yang prinsip sehingga ketika dewasa nanti menjadi insan abid,
yang taat beribadah. Diperkuat oleh Kepala Sekolah, yaitu Bapak Munawar, M.Pd,
kegiatan ini digelar sebagai ajang kolaboratif manajemen sekolah dengan Komite
Sekolah, sehingga semua potensi anak mampu dekembangkan. Terutama sebagai proses training
sebelum mengikuti lomba BTQ, Sapta Lomba PAI tingkat Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi, hingga taraf Nasional.
Peringatan
Isra Mi’raj ini ditutup dengan Taushiyah oleh Wahyudin yang notabene
sebagai Pengawas Pembina. Pengawas PAI yang diamanahi sebagai Ketua Pokjawas
PAI Kabupaten Bekasi ini menyatakan, untuk meneladani Akhlak Rasulullah SAW
harus diperkuat dengan kualitas iman, ilmu, dan amal. Hal lain diungkapkan
bahwa sesungguhnya hikmah dari Isra Mi’raj yang paling utama adalah
diwajibkannya shalat lima waktu bagi setiap muslim. Karenanya, siswa sejak dini
idealnya di-support, dimotivasi untuk selalu melaksanakan shalat di
sekolah dan di rumah bahkan hingga menghembuskan nafas terakhir. Di sinilah
makna kekuatan Iman, semua siswa beriman dengan melaksanakan kewajiban shalat,
diiringi dengan kekuatan ilmu dan amaliah. Secara totalitas, kagiatan ibadah mahdhah
dan ghair mahdhah harus dengan ilmu. Saat shalat, puasa, zakat, haji idealnya
sudah tahu ilmunya. Bahkan untuk mencapai kebahagiaan hidup secara universal
harus degan ilmu pengetahuan dan teknologi. Betapa urgennya ilmu pengetahuan
sehingga Allah SWT menyatakan delam Al-Qur’an:”Wahai golongan jin dan
manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan dari
Allah”(QS. Ar-Rahman [55]: 33). Makna kekuatan dari Allah, diartikan
sebagai orang-orang yang diamanahi Allah untuk memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi. Lahirlah pesawat terbang, kapal laut yang sangat canggih, produk teknologi
lainnya yang dapat mempermudah manusia untuk memanaj dan memanfaatkan alam
semesta.
Dengan
membudayakan peserta didik memiliki paradigma masa depan dan selalu
berorientasi pada penguatan kualitas Iman, ilmu, dan amal maka akan tercipta
generasi unggul yang agamis, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Lahirlah
generasi emas berkualitas sehingga siap mengisi ruang Era Emas 2045.
Cikarang Barat, 26
Rajab 1445 H / 07 Februari 2024
Pengawas PAI Kec.
Cikarang Barat, Cikarang Selatan, dan Cikarang Utara
Terima kasih kepada sahabat literasi yang telah ikhlas membuka tulisan sederhana saya hari ini. Sukses dan berkah selalu.
BalasHapusLuar biasa, Pak Haji. Kegiatan dan tulisannya sangat bermakna. Terima kasih senantiasa menebar ilmu, Insyaallah sangat bermanfaat khususnya buat saya. 🙏🙏
BalasHapusNuhun Bu Hernika selalu mengapresiasi. Semoga Allah beri kekuatan kita untuk terus menebar literasi.
BalasHapus