Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperbaharui Hidup dan Kehidupan

 


 


Saya dapat insight dari buku kecil  berjudul “ Perbaharui Hidup Anda”. Isinya sangat inspiratif memberi pembelajaran berharga dan full muhasabah. Bukan hanya itu, substansi yang paling penting membuka wawasan tentang hidup dan kehidupan sehingga menuju hidup penuh makna.

 

Memperbaharui hidup harus terus diperjuangkan. Idealnya selalu ingat bahwa hidup ini hanyalah sementara. Saat ini kita masih menghirup udara segar, menikmati indahnya pagi hari, bersenda gurau relaks dengan anak dan keluarga esok atau lusa apakah kita masih memiliki kesempatan untuk hidup? Wallahu ‘Alam.

 

Di sisi lain memperbaharui hidup membuka energi positif dan membuka daya juang kita lebih optimis serta memanaje kehidupan lebih sempurna dan komprehensif. Klimaksnya mampu mengejar ketertinggalan, menoreh hari esok lebih cerah, prospektif dan visioner dalam menatap kehidupan. Allah SWT mengingatkan bahwa orang beriman dan bertakwa idealnya merancang kehidupan untuk hari esok yang lebih baik. Allah Maha Mengetahui segala aktivitas yang dikerjakan setiap insan” (QS. Al-Hasyr [59]: 18)

 

Pesan Allah SWT ditujukan  kepada kita insan beriman dan bertakwa untuk merencanakan program unggulan menyambut hari esok lebih bermakna. Karena semua perkataan dan perbuatan  akan kembali kepada pelakunya. Hari ini menanam kebaikan, esok atau lusa pasti akan memetik hasilnya.

 

Syaikh Muhammad Al-Ghazali (1422/12-13) mengatakan bahwa sangat indah bila seseorang  memperbaharui sistem hidupnya dari waktu ke waktu. Berupaya mengkritisi realitas yang ia temui, sehingga bisa mengungkap kekurangannya selanjutnya menetapkan program jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Apa sebenarnya yang harus kita perbaharui?

Pertama, tajdidul iman artinya perbaharui iman. Iman yang sudah terpatri di dada harus diperbaharui dan di update dengan meng-install diri baik ucapan, keyakinan dan perbuatan yang mengkristal dalam qalbu dan diimplementasikan dengan perbuatan yang dikolaborasi dalam wilayah ibadah sosial.

 

Di sinilah substansi keseimbangan antara Iman dalam aspek keyakinan dengan Iman berupa  amaliah. Rasulullah SAW selalu memberi keteladanan untuk berkata baik kepada setiap insan,  selalu memuliakan tamu dan tetangga. Jelaslah bahwa Iman yang agung selalu menyeimbangkan antara hubungan vertikal dengan horizontal. Sekarang kita bisa men-check and re-check dalam posisi bagaimana Iman kita sesungguhnya? Suatu opsi strategik sekaligus peluang untuk meng-upgrade keimanan lebih fungsional dalam mengamalkan segala aspek ibadah baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghoir mahdhah.

 

Kedua, tajdidul akhlaq artinya memperbaharui akhlaq. Seorang muslim bisa dilihat bagaimana perilaku dan akhlaknya. Standar utama kehidupan umat manusia ternyata dilihat akhlaknya. Sehingga kita mampu mengungkap kesuksesan peri kehidupan Rasulullah SAW rahasia spektakuler ternyata dari akhlaknya.

 

Sebuah kisah singkat diungkapkan bahwa suatu saat sahabat Rasulullah SAW sharing kepada Siti Aisyah dengan pertanyaan menggelitik, bagaimana sebenarnya akhlak Rasulullah itu? Aisyah menjawab Akhlak Rasulullah adalah Khuluqul Qur’an. Dialog ini memberi inspirasi kepada kita bahwa keberhasilan dakwah Rasulullah dalam membangun masyarakat madani ternyata dengan akhlak. Rasulullah SAW laksana Al-Qur’an berjalan. Semua aktivitas Rasulullah adalah manifestasi Al-Qur’an dan Al- Hadits yang membumi.

 

Banyak contoh  yang ditorehkan Rasulullah, ketika rombongan orang Yahudi membawa iringan jenazah, Rasulullah yang mulia berdiri menghargai mereka. Di sinilah monumentalnya akhlak Rasulullah sehingga beliau disegani dan dihargai oleh seluruh stratifikasi masyarakat pada saat itu. Bagaimana dengan akhlak kita semua? Tentunya wajib kita perbaharui setiap saat sehingga keteladanan Rasulullah dapat kita amalkan dalam kehidupan.

 

Ketiga, tajdidul ilmi artinya memperbaharui ilmu. Setiap saat kita semua harus berupaya meningkatkan khazanah keilmuan. Baik ilmu agama maupun ilmu sosial kemasyarakatan. Orang bijak berkata: golongan yang menguasai dunia yaitu yang menguasai ilmu dan teknologi. Sebuah motivasi Allah SWT dari Al Qur’an, bahwa Jin dan manusia akan mampu melintasi angkasa luar dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi”. (QS. Ar-Rahman [55] : 33).

 

Ayat di atas membuka peluang sekaligus tantangan bagi kita umat Islam untuk meningkatkan kualitas diri dibingkai dengan penguasaan ilmu pengetahuan sehingga semua aktivitas hidup berdasarkan ilmu. Beribadah dan bekerja sesuai profesinya mutlak dengan ilmu. Bahkan keberadaan ilmu mampu membedakan antara orang yang berkualitas dengan orang yang tidak berkualitas. Dengan ilmu pengetahuan seseorang mampu hidup di angkasa luar. Subhanallah.

 

Uraian tersebut sebuah ilustrasi alternatif untuk memperbaharui kehidupan, agar sisa umur yang Allah SWT sajikan kepada kita semua lebih bermakna untuk menggapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wallahu ‘Alam.

 

 

Artikel ini telah diterbitkan pada Buku Literasi Spiritual: Mengungkap Metakognitif di Universitas Kehidupan  (Juli 2020)

ISBN 978-623-272-448-8

Diterbitkan oleh : MediaGuru Surabaya

Digubah dan Dipublish kembali pada Senin, 17 April 2023 / 26 Ramadan 1444 H Pkl. 06.15 Wib.

Untuk pengembangan literasi dan memperkaya referensi milikilah buku kami:

Jejak Mualaf Literasi (2019). Literasi Spiritual 2020). Khotbah Berbasis Literasi Spiritual (2021)

 

 

           

 

3 komentar untuk "Memperbaharui Hidup dan Kehidupan"

  1. Yu, kita berikhtiar Memperbaharui Hidup dan Kehidupan.

    BalasHapus
  2. Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah kita terus memperbaharui diri menuju lebih baik.

      Hapus