Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Menggagas Masa Depan

 

              


Pendidikan Menggagas Masa Depan

K

K

Kaji

Kajian Pendidikan Islami

Wahyudin

Praktisi Pendidikan Islam dan Penulis Buku

 

"Kualitas negara banyak ditentukan pendidikannya. Karena pendidikan itu menggagas masa depan dan menjadi standar kualitas sumber daya manuasia (SDM)".

Pendidikan itu dalam upaya mempersiapkan masa depan lebih baik. Bukan hanya sukses dalam aspek materil ansich, tetapi jauh lebih penting aspek spiritual. Sehingga mampu menjadi insan paripurna. Terutama dalam hal pengembangan kecerdasan. Abuddin Nata (2008: 38) mengungkapkan, kecerdasan berarti sempurna perkembangan akal budinya, pandai dan tajam pikirannya.

 

Di sinilah hebatnya pendidikan, mampu memberdayakan kecerdasan seseorang. Baik IQ, EQ maupun ESQ. Sesuai dengan ungkapan Ahmad Tafsir (1992: 43) bahwa orang cerdas itu yang dapat mencarikan solusi terbaik, diiringi banyaknya pengetahuan dan informasi.

 

Setiap bangsa pasti selalu memprioritaskan aspek pendidikan. Karena dengan pendidikanlah sebagai pembuka jalan menuju kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Lihatlah negara maju, standar kualitasnya bisa dilihat dari pendidikan. Pendidikan mampu memproduksi kualitas SDM yang siap menghadapi masa depan penuh tantangan terutama mempersiapkan generasi Emas tahun 2045.

 

Sangatlah nampak berbeda orang yang berpengetahuan dengan yang tidak berpengetahuan. Allah SWT berpesan: “Katakanlah, samakah antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sungguh hanya orang yang barakal yang mampu menerima pelajaran”. (QS. Az Zumar [39] : 9).

 

Uraian di atas selaras dengan Halim Soebahar (2013: 184) mengutip pendapat futurolog Alvin Toffler dalam The Third Wave (New York, etc: Bantam Books, 1990) dengan pembabakan baru transformasi gelombang pertama (first wave) revolusi pertanian, gelombang kedua (second wave) revolusi industri, dan gelombang ketiga (third wave) yaitu gelombang masa depan dengan revolusi teknologi canggih serta tinggi di bidang elektronika, komputer dan biologi. Sungguh luar biasa, gelombang ICT akselerasinya tidak bisa dibendung sehingga eksistensi pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman yang serba kompleks.

 

Menjadi keniscayaan, bahwa pendidikan harus mampu memanfaatkan media pembelajaran untuk mendalami perkembangan ilmu pengetahuan. Smartphone dengan kecanggihan perangkatnya, mampu dijadikan media canggih. Semua anak, setiap hari pasti memegang alat elektronik super modern tersebut. Karena benda kecil itu bagaikan pisau bermata dua. Bisa tajam ke kiri juga ke kanan. Bahkan tajam kepada seluruh penjuru. Akan dimanfaatkan untuk hal positif atau terjebak pada hal yang negatif? Dua alternatif inilah menjadi pilihan utama.

 

Sangatlah ideal bahwa pendidikan  menggagas masa depan. Hari ini kita bisa melakukan kegiatan dengan mudah karena kesuksesan pendidikan. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia, dapat kita akses secara cepat dan akurat. Itulah kesuksesan pendidikan. Dulu mungkin orang heran, kalau ada manusia yang mendarat di bulan. Hari ini kita sangat kaget saat di negara Jepang sudah ada panitia untuk "plesir" mendarat di bulan. Semuanya dengan pendidikan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

 

Yudi Latif dalam artikelnya "Pendidikan Era Baru" (Kompas, 2 Mei 2019) menawarkan satu konsep bahwa pendidikan berbasis kapabilitas menuntut penyiapan peserta didik sebagai manusia pembelajar seumur hidup; manusia yang selalu update dengan perkembangan baru dengan kesediaan terus belajar memperbaharui dirinya untuk bisa menjawab segala macam tantangan. Pada bagian ini, kehadiran era baru tidak berarti mengubah hakikat prinsip pendidikan. Pemaparan Yudi Latif ini menunjukkan  bahwa kian terang benderang pendidikan itu mampu menangkap signal dan fenomena kehidupan dengan detail, sehingga produk pendidikan selalu aktual dan kontekstual. Bahkan dengan pendidikan mampu menangkap simpul-simpul yang akan terjadi di masa yang akan datang, tentunya dengan berbagai fenomena yang ada di sekitar kita.

Menumbuhkan Sikap Pembelajar Sepanjang Hayat

Sudah menjadi fitrah, semua komponen harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal ini disebabkan karena akselerasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak bisa dibendung perkembangannya. Sehingga mau tidak mau kita harus menyelaminya sekaligus mampu beradaptasi. Karenanya, semuanya harus berupaya belajar tiada henti. Sehingga mencapai kemampuan tertinggi.

 

Di atas langit ada langit. Tidak ada manusia sempurna dalam hidup ini. Yang ada hanyalah orang yang selalu meningkatkan kualitas diri dengan belajar. Saat kita duduk di bangku Sekolah Dasar kemudian dinyatakan lulus. Jangan merasa puas karena sudah meraih prestasi, tetapi tugas berikutnya melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Maka cita-cita yang menjadi dambaan akan tercapai dengan optimal.

 

Mempersiapkan Masa Depan Lebih Cerah

Merujuk pada kompetensi pendidikan abad 21 bahwa setiap peserta didik harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mempersiapkam masa depan. Diantaranya kemampuan literasi informasi karena literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. (Hands-Out Bahan Pelatihan Materi Umum dan Materi Pokok : 1: Kemendikbud : 2017). Uraian ini mengindikasikan bahwa literasi hal yang sangat urgen. Setiap rakyat Indonesia harus melek literasi agar mampu menjelaskan kepada dunia bahwa stakeholders cinta kepada ilmu pengetahuan. Inilah yang membuat negeri kita akan mampu bersaing secara sehat dengan Sumber Daya Manusia Internasional. Pendidikan menjadi standar utama menggagas masa depan lebih cerah. Selamat meningkatkan kualitas pendidikan.

Wallahu ‘Alam.

*) Artikel ini telah dimuat pada buku Literasi Spiritual ISBN 978-623-272-448-8.

Terbit Juli 2020 Penerbit MediaGuru

Digubah kembali Ahad, 19 Maret 2023 / 26 Sya'ban 1444 H.

               

3 komentar untuk " Pendidikan Menggagas Masa Depan"

  1. Barokallah. Pa Haji.
    Semoga dunia pendidikan kita dapat terus maju mengikuti perkembangan Teknologi sehingga menghasilkan SDM yang dapat lebih Kompetitif dengan Bangsa lain.
    Aamiin ya rabbal aalamiin

    BalasHapus
  2. Masya Allah, tulisan yang luar biasa. Terimakasih, Pa. Sangat mencerahkan.

    BalasHapus
  3. Sangat bermanfaat bagi seorang pendidik, terimakasih pak H. Wahyudin

    BalasHapus