Lautan Literasi Religius
Penerbit:
Pustaka Media Guru
Tahun
terbit: 2019
Tebal
halaman: 142
Ukuran
buku: 14,8x21 cm
Penyunting:
Siti Mugi Rahayu, M.Pd
ISBN
: 978-623-248-081-0
Peresensi:
Iim Kamilah, SS, M.Pd
Buku yang ditulis oleh
penulis jelita (jelang lima puluh tahun) yang relijius ini dilalap habis hanya
dalam waktu semalam saja. Sang penulis yang bagai penjelmaan ilmu padi ini
merupakan ayah dari tiga putera puteri. Bersikeras menempa semua buah hatinya
di pondok pesantren. Torehan karya ini berhasil dituliskan sehingga menjadi bahan referensi yang bersumber dari pengalaman santri dan sebagai pakar pendidikan agama.
Ayunan kata terukir yang
terangkum secara harmonis meliputi 29 rangkaian butiran mutiara makna. Rangkaian tema yang mengalir deras dapat dinikmati pembaca dalam buku ini, sehingga dapat mengambil hikmah dari setiap topik yang disajikan.
Sepuluh kelompok pertama
menghanyutkan pembaca dalam penghayatan memahami cita sang mualaf, kemudahan
informasi berkat literasi, esensi inspirasi, sumber menulis, pondasi peradaban,
kedahsyatan literasi, literat sejati, perjalanan menuju cinta literasi.
Sepuluh judul dalam
kelompok selanjutnya menggali sudut literasi dari tradisi ilmiah, misi
pendidikan, apresiasi untuk anak didik, buah kesabaran pesantren, spirit
literasi, Fenomena anak mesjid, membumikan karakter, bingkai kebersamaan,
membuka peradaban, perspektif
literasi.
Di kelompok terakhir,
pembaca akan menemukan sejuta alasan untuk tetap menulis, Bersama sang Bintang, insan
merdeka dan bermanfaat, menjaring ilmu informasi, eksplorasi kualitas
pendidikan, profesionalisme berbasis SIAGA, gairah Iqra melalui cerita.
Sepertinya penulis
demikian gemas dan berkeinginan keras menggeliatkan pembaca yang masih belum
melek literasi. Banyak tokoh literasi ulung dikemukakan dalam buku ini untuk
memberikan contoh profil spektakuler karena kuat membaca dan menulis.
Menyadarkan Literat
sejati untuk tetap mau belajar dalam komunitas dan tergerak hati untuk selalu
mengapresiasi karya sahabat. Fakta mengatakan masih banyak orang yang ahli
berkarya tapi pelit mengapresiasi bahkan lupa berterimakasih saat diberi
apresiasi. Memberi apresiasi berarti berdonasi andil dalam produktivitas karya
literasi. Apresiasi menumbuhkan motivasi sehingga timbul gejolak gairah
berkarya yang pesat. Pesan-pesan indah kemuliaan moral dan karakter terjaring
kuat dalam buku ini. Terangkat nilai kontradiktif mitos budaya dan ibadah,
penguatan pesan esensi menulis ibarat menanam benih dan amal jariyah,
serta menulis untuk kebahagiaan.
Sisi lain yang luar biasa
dari buku ini memberi gradasi warna kebangsaan yang kekinian. Terekspresikan
oleh penulis dengan gagahnya. Secara hebat penulis menukil indahnya perbedaan
dengan kutipan "Dengan membaca selalu siap berbeda pandangan dan pendapat,
selalu menghargai orang lain." Masya Allah, nilai yang luhur yang
terukir untuk kerukunan hidup bernegara di negara Pancasila yang sarat dengan
kebhinekaan.
Buku ini cocok dan wajib
dimiliki oleh para guru, negarawan, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, dan
pembaca umum dari berbagai level, mengingat kebenaran data empirik yang
di-publish
oleh penulis bahwa mayoritas guru dan masyarakat luas belum terdongkrak
spiritnya untuk mempraktekkan kehidupan berliterasi.
Kelebihan Buku:
- Asyik dibaca, menarik,
tidak menjenuhkan.
- Simple sehingga
mudah dimengerti.
- Memberikan korelasi
nilai-nilai literasi dan peribadahan.
- Tata bahasa apik. Etika
penulisan dan konten layak dijadikan referensi.
- Sisi humanistik tulisan
memberikan sentuhan relung nurani.
- Menyajikan berbagai
jenis literasi.
- Kaya dengan daftar
pustaka .
- Dapat mengubah mindset
dengan pencerahan-pencerahan.
- Di setiap judulnya
membangkitkan motivasi yang menggerakkan.
- Ditemukan diksi yang
indah sehingga bisa menambah kekayaan stock diksi.
- Pola rangkaian padanan
kata yang
sebenarnya biasa saja tetapi
ketika penulis padukan menjadi terasa cantik dan spektakuler misalnya
Anggukan universal, Menakar literat sejati, dan lain-lain.
- Warna dan desain cover
indah.
- Ketebalan cukup.
- Menggiring pembaca
kepada Allah SWT.
Kekurangan buku
- Ada satu halaman hanya berisi satu kalimat saja yang menggantung sehingga kurang serasi dipandang.
Maka merugilah wahai yang
belum mengunyah cemilan bergizi ini.
Segeralah miliki!
Jadikan panduan untuk
mencetak generasi emas 2045!
Posting Komentar untuk "Lautan Literasi Religius"