Berani Menulis Torehkan Karya
Resensi Buku Jejak Mualaf Literasai
“Buku yang Melejitkan Sadar
Berliterasi"
Penulis : Wahyudin
ISBN 978-623-248-081-0
Editor : Siti Mugi Rahayu
Penerbit : CV. Pustaka Media Guru Surabaya
Cet. Pertama, Oktober 2019
142 hlm
Peresensi : HM. Mutammam Mahfudz, S.Ag
Menulis
adalah sesuatu yang sangat sulit. Itu yang dialami dan dirasakan oleh saya.
Saat pertama mencoba menuangkan kata perkata sampai menjadi kalimat, bagaikan
mencari jarum dalam jerami. Jangankan bertambah banyak, kalimat yang ada dalam benak pun ikut berhamburan, bahkan hilang sirna. Itu membuat saya
pasrah, atau lebih tepatnya putus asa. Keinginan untuk menuangkan ide, pemikiran, pengalaman
atau gagasan menjadi pudar. Hanya angan-angan untuk
bisa menulis yang masih tersisa.
Bisa jadi, setiap orang akan mengalami kondisi seperti ini.
Suatu ketika saya bertemu
dengan guru saya yaitu pak "Jiwah". Begitu beliau sering dipanggil. Secara
perlahan penulis buku itu
mengajak
saya untuk belajar menulis. Dengan
kesabarannya dalam membimbing, akhirnya tumbuh kembali hasrat saya untuk belajar menulis dan menulis.
Proses bimbingan menulis ini terbilang intensif,
karena Pak Wahyu
adalah Pengawas saya. Pendampingannya dilakukan secara offline dan online dengan
kontinu. Suatu saat Pak Wahyu yang penulis itu
menyampaikan
buku hasil karya yang sangat inspiratif. Minimal
bagi saya,
yaitu buku yang berjudul 'Jejak
Mualaf
Literasi'. Saya mencoba menelaah dan merenungkan substansi dari buku itu.
Terbersit pada pikiran
saya tentang makna Mualaf. Dalam hukum Islam, Mualaf dapat
dimaknai seseorang yang baru masuk
Islam. Saat menjalankan syariat
agama, seorang mualaf akan "dimaklumi" manakala ada kesalahan yang
dilakukan dalam menjalankan syariat
karena mualaf itu
tentunya seseorang yang masih belajar. Kendati hal itu sama berlakunya
bagi muslim yang lain. Itulah
poin penting sebagai
penguatan, mengapa saya berani menulis?
Atas dasar itulah,
saya menyadari bahwa saya
pun
bagian dari golongan "mualaf", dalam hal ini sebagai mualaf literasi.
Setelah membaca dan memahami buku ‘Jejak Mualaf
Literasi’, akhirnya muncul kembali keberanian dan
semangat untuk belajar menulis. Saya mencoba untuk menyingkirkan rasa takut dan
hawatir dalam menulis. Toh kalaupun
tulisannya "blepotan" atau salah sekalipun, maka itu hal yang wajar
dan akan dimaklumi oleh orang lain khususnya
oleh para ahli yang sudah berpengalaman di bidang literasi. Karena ternyata, menulis itu proses pelatihan panjang
sehingga berani menulis menorehkan karya monumental.
Secara
tulus saya sampaikan terima
kasih kepada guru, pembimbing dan motivator saya yaitu pak Haji Wahyudin, yang
telah membukakan gerbang kebuntuan cinta literasi dalam diri saya. Tetaplah
berkarya pak "Jiwah", karya
bapak akan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Setidaknya
itulah yang saya rasakan.
HM. Mutamam Mahfudz, S.Ag.
(Guru Pendidikan Agama Islam
di SMPN 1 Cikarang Selatan Kab. Bekasi)
Untuk Pemesanan Buku : Contact
WA. 085718053909
Cikarang Selatan, 12 Februari
2023 / 21 Rajab 1444 H.
Posting Komentar untuk "Berani Menulis Torehkan Karya"